Buddhavaṃsa (Silsilah Para Buddha) Bab I: Bagian Koridor Permata (Ratanacaṅkamanakaṇḍa)

Buddhavaṃsa (Silsilah Para Buddha) Bab I: Bagian Koridor Permata (Ratanacaṅkamanakaṇḍa)

Oleh: Ashin Kheminda

Cetakan I, Oktober 2025

Editor: Tim Propagasi DBS Desain Sampul: Andries M. Halim Penata Letak & Grafis: Ary Wibowo

Penerbit: Yayasan Dhammavihari Rukan Sedayu Square Blok N 15-19 Jl. Outer Ring Road, Lingkar Luar Jakarta Barat 11730 Kontak: 0813 8700 3600 Email: [email protected] Website: www.dhammavihari.or.id

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Buku ini dipublikasikan hanya untuk dibagikan secara GRATIS dan TIDAK UNTUK DIJUAL.

Pemesanan buku: bit.ly/bukuDBS

Sinopsis

Kitab Buddhavaṃsa dibuka dengan kisah penting tentang permohonan Brahmā Sahampati. Setelah mencapai pencerahan, Buddha Gotama sempat ragu untuk mengajarkan Dhamma karena kedalaman ajaran ini sulit dipahami. Namun, Brahmā Sahampati turun dari alam brahmā, bersujud dengan penuh hormat, dan memohon agar Beliau mengajarkan Dhamma demi makhluk-makhluk yang “memiliki sedikit debu di mata mereka”, yakni mereka yang masih memiliki potensi untuk memahami dan merealisasi kebenaran. Permohonan inilah yang menjadi awal mula Buddha membabarkan Dhamma di dunia.

Setelah itu, teks menguraikan perjalanan Buddha pasca pencerahan. Beliau memutar Roda Dhamma di Isipatana, kemudian menjalani vassa pertama hingga ke-20 tanpa tempat tinggal tetap, dan baru kemudian menetap di wihara-wihara besar seperti Jetavana dan Pubbārāma. Dalam setiap masa vassa, Buddha membimbing manusia maupun dewa, menundukkan makhluk dengan welas asih, serta menegakkan banyak umat dalam pencapaian magga dan phala. Kisah ini memperlihatkan bagaimana Buddha menjalankan misi welas asih yang agung sesuai tekadnya sejak zaman Pertapa Sumedha.

Selain catatan sejarah, Buddhavaṃsa juga berisi uraian mendalam dari Kitab Komentar mengenai kualitas kebajikan, pengetahuan-pengetahuan luhur (vijjā), serta cara menyeberangi empat jenis banjir batin (ogha): nafsu indrawi, keinginan untuk lahir, pandangan salah, dan ketidaktahuan. Dengan demikian, kitab ini bukan hanya silsilah para Buddha, melainkan juga pedoman praktik dan inspirasi bagi para praktisi. Brahmā Sahampati berperan sebagai pengingat bahwa Dhamma perlu diajarkan demi menyelamatkan makhluk, dan Buddha menjawabnya dengan membabarkan ajaran mulia sebagai jalan menuju pembebasan.

Posting Serupa