Sebagai salah satu pusat studi yang senantiasa berkomitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan Dhamma para umatnya, Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS) telah mengadakan kelas Bedah Sutta yang disampaikan oleh Bhikkhunī Passaddhikā. Beliau merupakan salah satu murid Ashin Kheminda yang sedang menempuh pendidikan sarjana Buddhisme di University of Kelaniya di Sri Lanka.
Kelas Bedah Sutta diadakan selama empat hari, mulai dari tanggal 17- 20 November 2017 pada pukul 19.00 - 21.00 dan dihadiri oleh sekitar 15-20 umat tiap malamnya. Pada hari pertama, beliau menyampaikan tentang Sāmaññaphala Sutta yang merupakan Sutta kedua dari Dīgha Nikāya. Sutta ini berisi percakapan antara Buddha dengan Raja Ajatasattu yang bertanya tentang buah dari kehidupan pertapaan. Di hari yang kedua, materi yang disampaikan tidak kalah seru, Bhikkhunī Passaddhikā menggunakan metode yang berbeda yaitu membahas suatu masalah sosial dengan berbagai sumber referensi dari Sutta Piṭaka. Di sini beliau memperkenalkan istilah epistemologi yang merupakan suatu ilmu atau alat untuk membedakan kebenaran dengan kepalsuan.
Raṭṭhapāla Sutta dari Majjhima Nikāya dipilih sebagai topik hari ketiga. Sutta ini menceritakan tentang perjuangan Raṭṭhapāla, seorang anak tunggal dari keluarga kaya raya dan sudah berumah tangga yang berteguh hati untuk menjadi bhikkhu setelah mendengarkan khotbah dari Buddha. Sebagai kelas penutup, Bhikkhunī Passaddhikā membahas tentang Sigalovada Sutta. Bagaimana seharusnya seorang anak memperlakukan orang tuanya dan sebaliknya, ciri-ciri istri dan teman yang tidak baik itu seperti apa? Semua diulas dengan memberikan beberapa contoh yang sesuai dengan kehidupan zaman sekarang.