No.11/IV/Nov/2018
1. Kamma yang Efektif di Kehidupan Saat Ini
Terminologi ini berasal dari kata Pāḷi diṭṭhadhammavedanīyakamma yang berarti kamma baik atau kamma buruk yang buahnya dialami di kehidupan saat ini. Akan tetapi di sini kita menggunakan istilah kamma yang efektif di kehidupan saat ini, artinya adalah bahwa buah dari kamma ini seandainya muncul, harus muncul di kehidupan yang sama dengan diperbuatnya kamma. Jadi, apabila kamma jenis ini dilakukan di kehidupan saat ini maka apabila berbuah maka kamma ini hanya akan berbuah di kehidupan saat ini. Apabila di kehidupan saat ini tidak berbuah maka sejak kemunculan kesadaran kelahiran-kembali yang berikutnya semua kamma jenis ini menjadi kamma tidak berpotensi lagi (ahosi)—sudah tidak bisa berbuah lagi.
2. Kamma yang Efektif di Kehidupan Berikutnya
Ketika seseorang melakukan kamma-kamma tertentu, maka kehendak (kamma) yang muncul bersama dengan impuls yang ketujuh berjumlah tidak terhingga. Apabila kondisi yang diperlukan hadir, maka salah satu dari kamma tersebut berbuah dengan menghasilkan kelahiran-kembali. Sedangkan sisa kamma yang muncul bersama dengan impuls yang ketujuh lainnya, apabila kondisinya terpenuhi, akan berbuah sebagai kamma pendukung di kehidupan saat itu. Ketika dia meninggal dunia dari alam tersebut maka semua kamma jenis ini menjadi kamma yang tidak berpotensi lagi—tidak akan bisa berbuah.
3. Kamma yang Senantiasa Mengikuti
Terminologi ini berasal dari kata Pāḷi aparāpariya yang berarti senantiasa mengikuti; beberapa cendekiawan Buddhis asing menerjemahkannya sebagai indefinitely effective kamma atau kamma yang efektif tidak terbatas. Dua terjemahan ini konsisten dengan kata Pāḷi-nya dan mengandung arti yang sama, yaitu adanya potensi kamma yang senantiasa mengikuti kesinambungan kesadaran di setiap kehidupan. Selama berada di dalam saṃsāra maka kamma jenis ini tetap mengikuti makhluk yang melakukannya. Akan tetapi, di sini kita harus memahami batasannya. Potensi kamma jenis ini untuk berbuah hanya efektif di kehidupan yang ketiga hingga akhir dari saṃsāra.
4. Kamma yang Sudah Tidak Berpotensi Lagi
Kamma jenis ini berasal dari kata Pāḷi ahosi yang merupakan bentuk lampau dari hoti yang berarti "ada." Jadi, ahosi kamma berarti kamma yang ada di masa lampau dan sudah tidak ada lagi di saat ini. Dengan kata lain kamma jenis ini adalah semua kamma yang sudah kehilangan potensi untuk berbuah.
Sumber: Ashin Kheminda, Buku Kamma: Pusaran Kelahiran dan Kematian Tanpa Awal, Dhammavihārī Buddhist Studies, Jakarta, 2018. Hlm. 210-229