No.25/III/Apr/2019
107) Demikianlah, kami mengetahui hal ini. Inilah sebab kedelapan untuk keruntuhan. “Beritahukanlah yang kesembilan, Begawan. Apakah sebab untuk keruntuhan?“
108) “Seorang yang tidak puas dengan istrinya sendiri, berbuat yang tidak baik di antara para pelacur, berbuat yang tidak baik di antara istri-istri orang lain; inilah sebab untuk keruntuhan.”
Yang dimaksud dengan seorang yang tidak puas dengan istrinya sendiri di sini adalah seorang yang setelah tidak puas dengan istrinya sendiri, dia berbuat yang tidak baik di antara para pelacur; demikian juga di antara istri-istri orang lain.
Oleh karena dia memberikan kekayaannya kepada para pelacur dan berkumpul dengan istri-istri orang lain maka kehidupan dia hancur dengan datangnya hukuman dari raja atau hal-hal yang lain. Oleh sebab itulah, di syair ini sebab untuk keruntuhan dikatakan ada dua tipe.
Sebagai suami dan istri yang sudah saling berjanji untuk selalu setia, tetaplah ingat untuk menjaga kehormatan diri sendiri dan pasangan masing-masing. Jangan pernah berpikir bahwa dengan berganti pasangan maka Anda akan lebih bahagia. Pikiran seperti itu hanyalah delusi atau khayalan. Ingatlah selalu dengan ajaran Buddha bahwa kenikmatan-indriawi hanya memberikan sedikit kepuasan tetapi memberikan banyak penderitaan dan berkepanjangan.
Sumber: Ashin Kheminda, Buku Kompilasi Ceramah tentang SUTTANTA, Dhammavihārī Buddhist Studies, Jakarta, 2018. Hlm 82-83.